“STRUKTUR ORGANISASI
DAN PENGORGANISASIAN”
DOSEN PEMBIMBING :
RONDA DELI SIANTURI, MM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA
1
3. MUSTIKA RATU
S.P SITOHANG (14110634)
T.A 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah mengenai Pengorganisasian dan Struktur
Pengorganisasian. Ucapan terima kasih penulis sampaikan, kepada semua
pihak yang telah membantu dan juga kepada para penulis yang tulisannya kami
kutib untuk penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah
manajemen. Banyak bantuan yang telah kami terima, untuk itu kami ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya makalah
kami.
Dengan kerendahan hati, kami menyadari bahwa makalah kami banyak kekurangan
baik mengenai isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
29 April 2015
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ......................................................................................i
Daftar
Isi ......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ......................................................................................1
1.2.
Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3.
Tujuan Masalah ......................................................................................2
1.4.
Manfaat Penulis ......................................................................................2
1.5. Ruang Lingkup Penulisan ......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengorganisasian ......................................................................................3
2.2.
Prinsip Pengorganisasian ......................................................................................4
2.3.
Proses Pengorganisasian ......................................................................................5
2.4.
Struktur Organisasi ......................................................................................6
2.5.
Asas-Asas Organisasi ......................................................................................7
2.6.
Bentuk-Bentuk Organisasi ......................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.2. Kesimpulan ......................................................................................9
3.3. Saran ......................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Organisasi
itu abstrak ( kasat mata), walaupun
banyak orang yang bekerja dan hidup dari organisasi namun tidak seorangpun yang
pernah melihat atau menyentuh organisasi. Kita bisa melihat barang atau
merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal
siapa saja yang bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa
alasan dan motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau
bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah
terlihat oleh mata banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa
adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal
tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam
keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya
kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem
..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau
pun sistemnya dirubah, manusia jugalah yang menjalankan. Sayangnya yang
berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu ekonomi menyebut homo economicus.
Kerakusan
yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda
dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu manajemen sebagai homo
oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi
kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus
sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal
inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan pengorganisasian?
2. Apa saja prinsip
pengorganisasian?
3. Bagaimana
proses pengorganisasian?
4.
Bagaimana struktur pengorganisasian?
1.3
Tujuan Penulisan
1) Agar
mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya pengorganisasian.
2) Untuk
mendorong semangat mahasiswa agar memiliki semangat dalam organisasi.
3) Untuk
memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.
1.4 Manfaat Penulisan
1)
Mahasiswa akan memahami tentang Pancasila sebagai
sistem Etika.
2)
Timbul semangat
mahasiswa dalam memiliki etika yang sesuai dengan sila pancasila.
3)
Menambah wawasan mahasiswa tentang Pancasila sebagai
sistem etika bangsa.
1.5 Ruang
Lingkup Penulisan
Hal yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1. Pengorganisasian
2. Prinsip pengorganisasian
3. Proses pengorganisasian
4. Struktur Pengorganisasian
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengorganisasian
Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana
kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar
tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya.
Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja
organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap
pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan
untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar
pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas
pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian
juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan
otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada
seluruh hierarki organisasi.
Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Menegetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak
diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk
setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang
ditunjuk.
2.2 Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan
suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun
tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa
hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam
aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan
kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip
membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar
cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi
adalah :
1.
Organisasi dan tujuan
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.
Esensi organisasi
Tanggung jawab
pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual.
Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada oranglain.
Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga
bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima
dan memegang tanggung jawab.
3.
Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang
dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga
diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi
tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif
membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan
menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang kendali
Rentang kendali adalah
tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini
menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat
dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip
yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut
memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling
berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.
Prinsip pembagian kerja
2.
Prinsip satu arah
3.
Prinsip sentralisasi
4.
Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5.
Prinsip rantai komando
2.3 Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah
dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi
2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan
efisien
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko
(1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur
sebagai berikut:
1.
Pemerincian seluruh kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Pembagian beban pekerjaan total menjadi
kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang.
Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan.
3.
Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme
untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang
terpadu dan harmonis.
2.4 Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell
(1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan
antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational
structure can defined as the arrangement and interrelationship of the component
parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan
perancangan struktur organisasi adalah:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari:
1.
Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan
spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2.
Standarisasi kegiatan yang digunakan
organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan
3.
Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4.
Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan
keputusan
5.
Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah
karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan
menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi
memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1.
Pembagian kerja.
2.
Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3.
Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.
Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan manajemen
2.5 Asas-asas organisasi
Adapun asas-
asas Organisasi ialah :
·
Pembagian kerja
·
Asas wewenang dan tanggung jawab
·
Disiplin
·
Kesatuan perintah
·
Asas kepentingan umum
·
Pemberian janji yang wajar
·
Pemusatan wewenang
·
Rantai berkala
·
Asas keteraturan
·
Asas keadilan
·
Kestabilan masa jabatan
·
Inisiatif
·
Asas kesatuan
2.6 Bentuk-bentuk organisasi
a.
Democratic Decentralized (DD)
Tidak
memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu
tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada
perubahan dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan
konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu orang saja. Komunikasi sangatlah
penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan segala sesuatu yang
harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah
komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam
bentuk organisasi ini.
b.
Controlled Decentralized (CD)
Memiliki
satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat
pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan
menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama.
Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk
berdasarkan pembagian tugas.
Pengambilan keputusan dilakukan secara
bersama-sama antar anggota dalam masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan
keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap
diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar
anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub
kelompok dengan pemimpin utama tim.
c.
Controlled Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas
dikoordinir dan ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan
keputusan terhadap suatu masalah berada di tangan pimpinan utama. Pimpinan
utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja dan
tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu
sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah
ini adalah :
1.
Pengorganisasian (organizing) adalah
pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan
pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan
pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja
secara efisien.
2.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
Ø Organisasi dan tujuan
Ø Esensi organisasi
Ø Tanggung jawab dan otoritas
Ø Spesialisasi untuk efisiensi
Ø Rentang kendali
3.
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah
dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan
menurut Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah.
4.
Struktur organisasi dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
B. Saran
Mengingat pentingnya
pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami
sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya
diterapkan dalam bentuk aktual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen.
Yogyakarta: BPFE.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Syani,
Abdul. 2009. Pengorganisasian. Google doc
Bowo Arief,
2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu buana : Jakarta